Selasa, 23 Juni 2020

Hasil Swab Test Telat Hingga Banyak Yang Jadi ODP, Warga Garut Geruduk Puskesmas

Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video.

Dalam unggahan tersebut, tampak sejumlah warga yang mendatangi sebuah Puskesmas.

Sejumlah warga tersebut memprotes karena disebut sebagai orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19.



Mengutip dari TribunJabar, sebagian warga tampak marah, bahkan saat berkomunikasi dengan petugas nada mereka pun terdengar tinggi.

Tak hanya itu, nyaris terjadi baku hantam antara warga dengan dua tenaga medis di Puskesmas tersebut.

Mengenai hal ini, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman angkat bicara.

Ia mengakui bahwa video tersebut adalah peristiwa yang terjadi di Puskesmas Leuwigoong pasca-penambahan satu pasien positif Covid-19 di Kecamatan Leuwigoong.

“Iya betul itu di Puskesmas Leuwigoong, kejadiannya Jumat (19/6/2020),” jelas Helmi, Senin (22/6/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
Helmi menjelaskan, kedatangan warga yang marah ke petugas medis Puskesmas Leuwigoong berkaitan dengan pasien positif Covid-19 baru di Kecamatan Leuwigoong.

Pasien yang dimaksud adalah seorang aparat desa yang kebetulan sempat mengurus seorang pasien positif Covid-19 di Kecamatan Leuwigoong sebelumnya.

“Dia kan pastinya bersentuhan dengan banyak orang sebelum hasil pemeriksaan swab-nya keluar, mereka yang pernah bersentuhan ini marah,” katanya.

Menurut Helmi, mereka yang pernah bersentuhan erat dengan orang yang positif Covid-19 bisa jadi orang dalam pemantauan ( ODP), atau bisa saja jadi pasien dalam pengawasan (PDP).

Karena banyak warga yang merasa pernah bersentuhan dengan pasien positif tersebut, akhirnya warga marah kepada petugas kesehatan.

Menurut Helmi, saat ini banyak kejadian serupa seperti di Kecamatan Leuwigoong ketika warga marah saat ditetapkan menjadi ODP atau PDP.

Bahkan, tidak sedikit warga menekan petugas kesehatan yang melakukan tracking dan tracing.

Akibatnya, petugas tidak mau melanjutkan pemeriksaan terhadap mereka yang bersentuhan erat dengan pasien positif Covid-19.

Helmi menyebutkan, sampai saat ini, hasil pemeriksaan swab yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terbilang lama.

Akibatnya, upaya penanganan yang dilakukan pun terlambat.

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write comments