Jumat, 19 Juni 2020

Libur Panjang Akibat Corona, Ruang Kelas SMPN 2 di Lombok Ini Mirip Kebun, Ditumbuhi Tanaman Liar

“Ada anjing juga yang tidur di dalam kelas,” tutur Fathul Aziz salah satu guru SMPN 2 Gunungsari kala Lombok Post datang ke sekolah tersebut, kemarin (18/6).

Pintu ruang belajar sejatinya telah ditutup. Hanya saja, banyak bagian dinding yang berlubang dan rusak. Ini menjadi pintu masuk hewan liar ke dalam ruang kelas. Ketika air sungai meluap, air juga merembes masuk ke dalam kelas. Jadilah lantai ruang kelas SMPN 2 Gunungsari lebih mirip tempat bercocok tanam padi karena dipenuhi lumpur.



“Lantainya berlumpur karena sempat banjir lagi meski tidak setinggi sebelumnya. Tumbuhan ini juga tumbuh sendiri. Bukan ditanam,” terang Aziz, sapaan guru Bahasa Indonesia tersebut.

Ruang kelas yang terkesan tidak terurus ini juga disebabkan lamanya siswa diliburkan akibat pandemi Korona. Sudah tiga bulan tidak ada aktivitas belajar di sekolah. “Belajar dilakukan dari rumah menggunakan HP dan internet. Ada juga siswa yang dekat rumahnya ke sekolah mengambil tugas dan soal kemudian dikerjakan di rumah,” jelas Aziz sapaanya.

Kondisi ini memang masih berlaku di semua sekolah. Siswa diliburkan untuk pencegahan penularan wabah Korona. Belum ada kejelasan kapan siswa bisa masuk sekolah lagi. Pihak sekolah masih menunggu arahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepala SMPN 2 Gununsari Syahrullah mengaku pihak sekolah akan melaksanakan kerja bakti untuk membersihkan ruang kelas hari ini. Agar ruang belajar yang ditumbuhi tanaman talas dan rumput liar bisa dibersihkan. “Besok para guru rencananya akan bersih-bersih,” cetusnya.

Syahrullah mendapati informasi jika bangunan permanen gedung SMPN 2 Gunungsari akan dibangun tahun ini. Total anggaran sebesar Rp 1,5 miliar telah disiapkan Pemda Lobar. Tinggal menunggu lelang proyek dilakukan. “Kami berharap gedung sekolah baru itu, bisa terealisasi,” ungkapnya.

Dengan kondisi bangunan sekolah seperti ini, Syahrullah mengaku terjadi penurunan jumlah siswa baru setiap tahunnya. Bisa jadi salah satu alasannya karena kondisi gedung sekolah yang sangat memprihatinkan. “Tahun ini baru sekitar 40 orang yang daftar. Biasanya di atas 50 orang kalau tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write comments