Jumat, 26 Juni 2020

Iseng Berjualan Bubur Gunakan Topeng Anonymous, Dagangan Ibu ini Mendadak Viral dan Laris Manis

Unik dan tak biasa seorang pedagang bubur di Jalan H. Agus Salim, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, mendadak viral.

Ibu pedagang bubur asal Yogyakarta ini menjadi viral saat dirinya iseng gunakan topeng anonymous saat berjualan bubur.



Nani Sugiarti (60) tidak menyengajai memakai topeng tersebut agar viral.

Ia mengaku jika awalnya ia hanya iseng gunakan topeng tersebut agar lebih aman hindari penyebaran Covid-19.

Sebelum ia memakai topeng tersebut, ia mengaku jika dagangannya sangat terdampak dengan adanya pandemi Covid-19.

Ibu 60 tahun ini menceritakan jika awalnya dirinya membuka warung lesehan tersebut sudah cukup lama.

Nama warungnya dulu adalah "Nesu Mulih" yang hanya buka pada malam hari di depan Ndalem Notoprajan, Yogyakarta.

"Nama warung saya dulu Nesu Mulih, bukanya malam. Warung makan lesehan, ada ayam, ada burung puyuh," ujar Nani Sugiarti saat ditemui dilokasi jualanya, Jumat (26/06/2020).

Suatu hari, dia melihat ponakannya sedang bermain mengenakan topeng.

Kemudian, terbersit dalam pikirannya ide unik berjualan dengan mengenakan topeng.

Sebab, sepengetahuanya belum pernah ada yang berjualan bubur dengan mengenakan topeng.

"Ponakan saya mainan topeng, terus saya pinjam saya pakai. Awalnya iseng saja, ponakan saya lihat itu tertawa, ya terus saya pakai untuk jualan ini," bebernya.

Nani mengaku baru satu bulan ini berjualan bubur di pinggir jalan setelah lama hiatus.

Aktivitasnya berjualan bubur dengan menggunakan topeng viral setelah ada pembeli yang memfoto dirinya dan menggunggah ke grup WhatsApp (WA).

"Ada pembeli yang foto, terus dimasukan grup (WA). Topeng ini untuk menarik pembeli, sekarang dikenal bubur topeng,"urainya.

Laris manis
Nani mengaku jika pasca viral di media sosial tersebut, jualan buburnya laris manis diserbu pembeli.

Bahkan, sering kali sebelum jam 10.00 WIB jualan buburnya sudah habis terjual.

"Awalnya yang beli hanya masyarakat sekitar sini, tapi sekarang banyak yang dari luar beli kesini, katanya mau mencoba, ingin tahu bubur topeng. Yang lewat, lihat pakai topeng ya terus berhenti," tegasnya.

Nani bercerita kerap berganti topeng saat berjualan.

"Ada dua, Saya ganti-ganti. Yang pertama rusak karena dicuci, terus saya beli lagi," urainya.

Dia menjual satu porsi bubur rames kisaran Rp 3.000 sampai Rp 5.000.

"Bubur rames ini resep saya sendiri, bubur ada mie nya," ucapnya.

Setelah pandemi Covid-19 berakhir, dirinya akan kembali membuka warung makan lesehan "Nesu Mulih".

Namun, dirinya juga akan berjualan bubur topeng karena sudah dikenal banyak orang.

"Besok jualan (warung makan lesehan) lagi kalau sudah aman. Yang lesehan kan malam, kalau bubur pagi," pungkasnya.

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write comments